Bintang dan Kelinci
Jogjakarta
seperti tidak ada hentinya melahirkan musisi andal. Deretan nama seperti Gigi,
Sheila on 7, Kla Project, Shaggydog, hingga Endang Soekamti tentu bukan nama yang
asing di kancah musik Indonesia. Itu belum ditambah musisi dengan jalur
independen yang jumlahnya mbejibun
tidak keruan. Taruhlah Frau, The Rain, Captain Jack, Fstvlst atau sekarang yang sedang naik daun yakni, Stars and Rabbit.
Semenjak merilis album perdana di Mei 2015 silam, duo Elda (vokalis) dan Adi
(gitaris) langsung gas manggung di beberapa kota, bahkan hingga ke luar negeri.
Seperti
video dokumenter yang mereka bagikan di Youtube, video tersebut berisi tur Asia
mereka dari Malang, Bali, Shenzhen, Hong Kong, Guangzhou, Manila, dan berakhir
di Jakarta. Tentu ini merupakan tur promosi paling menakjubkan bagi band
manapun mengingat ini adalah album pertama yang baru saja seminggu dirilis. Tur
mereka dimulai dari tanggal 23 Mei dan berakhir tanggal 14 Juni 2015.
Langkah
mereka bukan asal berani, melainkan materi yang benar-benar mumpuni. Elda
merupakan mantan vokalis band rock Evo yang memiliki suara sangat ikonik. Suara
Elda terdengar seperti anak-anak yang kadang menggeram menggemaskan. Pada
penampilan live, bisa dilihat cara
bernyanyi Elda yang begitu ekspresif dan penuh tenaga-tak jarang dibilang aneh
karena mirip orang sakau atau nge-fly.
Elda juga berperan besar atas semua lirik-liriknya yang khas dengan berbagai
cerita fiksi.
Sang gitaris
juga tak kalah. Ibarat rumus matematika, bila Elda adalah rumus volume, maka
Adi adalah konsep luas alas kali tinggi atau semua cara untuk dapat
menghasilkan volume dengan benar. Bisa dibilang permainan gitar Adi sangat
sederhana, tapi benar-benar maut. Boleh menduga bahwa proses penulisan lagu
dibuat dengan lirik terlebih dahulu baru diiringi oleh gitar. Hal ini terlihat
di hampir setiap lagu bila suara gitar
Adi seperti melodi vokal baik di bagian chorus
maupun verse. Dampaknya cukup signifikan,
musik mereka terlihat ramai. Selain itu, pada penampilan live, Adi juga bertugas untuk menjejak pedal bass drum.
Like it here mengalun pelan sebagai lagu pembuka album. Suasananya murung, pengharapan
sang pujaan untuk tetap tinggal. Can I be
yours for a day? A day... a day... a day...yang diulang-ulang benar-benar
membuat galau. Elda sebagai peminta terbilang sukses. Nuansa musik yang dihadirkan
juga kelihatan jelas. Kelihatan sekali mereka memakai format full band
atau malah bantuan sedikit orchestra.
Nomor-nomor
seperti Worth it atau Rabbit Run berpeluang menjadi hits album. Worth it adalah single andalan
duo ini dari awal karir mereka yang terbentuk di tahun 2011 silam. Dengan
pengucapan bahasa Inggris seperti anak kecil, lagu ini begitu menarik dengan
lirik: are you coming baby eyes it takes
two to do ocean yang pengucapannya terdengar seperti menggerutu. Rabbit Run juga memiliki kekuatan dalam
hal keunikan musik dan cara bernyanyi. Lagu ini mirip lagu anak atau cocok
untuk backsong film Petualangan Serina atau yang berbau
petualangan lainnya.
Stars and
Rabbit sebenarnya tak bisa dibilang anak baru meskipun Constellation album kesatu. Pengalaman masing-masing personil
terlihat matang dengan bukti musik yang rapi di setiap lagu, kaya akan
musikalitas yang tinggi. Untuk mengerucutkan genre pun susah. Kadang mereka bluesy,
kadang juga folk tapi dengan rasa pop. Untuk personil yang hanya dua orang,
duo ini membuktikan suatu karya musik yang sangat kaya-jenis musik maupun
permainan.
Sebelas lagu
Stars and Rabbit menjadi kian spesial ketika proses mastering mereka dikerjakan
oleh John Davis dari London –music engineer
untuk band-band seperti Led Zeppelin, Blur hingga Lana Del Rey. Tentu ini
merupakan kebanggaan tersendiri untuk musik Indonesia atau musik indie
khususnya. Pencapaian yang luar biasa untuk sebuah album perdana.
Artist: Stars & Rabbit
Album: Constellation
Release date: May 15, 2015
Label: Green Island Music
Genre: Indie Pop/Folk/etc
27/4/2016
*versi formalnya kukirim di saluransebelas.com: https://saluransebelas.com/orbit-baru-dari-stars-and-rabbit/
Comments
Post a Comment