Cerita Cinta Pendek
Kesempatan membaca buku lama dari Djenar Maesa Ayu yang wangi dan menggairahkan baru kudapatkan belakangan ini. Di tengah kejenuhan ini, aku terdorong untuk menulis resensi pendek tentang cerita cintanya yang pendek. Ini dia, Cerita Pendek tentang Cerita Cinta Pendek!
Secara keseluruhan, Djenar memiliki tema cinta yang bebas, sangat personal, dan meluap-luap, lalu dikemas dengan pembahasan yang eksentrik. Cerpen pertama yang judulnya diambil sebagai judul antalogi ini membuktikan semua itu. Djenar menggasak paradoks cinta segitiga dengan Saya, Ia, dan Dia yang rumit. Gaya penceritaannya padat, tidak terlalu lambat, seperti cerpen modern popular tetapi super serius. Misalnya kalimat ini “Di sebelah saya ada Dia. Di sebelah Ia ada istrinya. Mata saya, Ia, dan Dia merah. Tapi kami tahu,… Masih belum juga mampu mendapat obat penawar luka selain membiarkan da menghayati cinta kami-cinta saya untuk Ia dan DIa, cinta Ia untuk saya, cinta Dia untuk saya-yang seperti angin, tak terlihat namun terasa.
Kemampuan membuat sekuen waktu dari berbagai sudut pandang lalu menggabungkannya jadi satu juga terbilang cemerlang. Di Dislokasi Cinta dia membuktikannya. Cinta segitiga dibagi menjadi sudut pandang si istri, suami, lalu selingkuhan. Ketangkap tangan sedang seks dengan selingkuhan tentu cerita yang picisan. Makanya, dia membuat twist dengan menjadikan peristiwa tadi sebagai adegan dalam film. Yang celakanya, kehidupan nyata artis tadi juga sama seperti di film.
Selain itu, Djenar juga mahir dalam membuat urgency. Ceritanya harus segera dihabiskan, harus diobati. Pembaca tidak
akan bisa pergi sebelum menyelesaikannya. Ini terjadi ketika saya membacanya menjelang tidur. Bangsat, pikir saya. Tapi inilah keunggulan Djenar. Menceritakan seseorang yang diperkosa tidak harus mengedepankan adegan seks/pemerkosaan. Melainkan membahas pikiran-pikiran, perasan-perasaan yang ada di diri korban. Semalam, Ada Binatang adalah contoh terbaik untuk laman penyedia cerita porno agar mau sedikit mengarah ke estetik.
Satu hal soal Djenar yang mengaku karyanya disebut sastra wangi, bisa jadi memang iya. Banyak cerita tentang seks bertebaran. Banyak cerita perempuan selingkuh karena gagap mengalami cinta. Tapi mungkin memang inilah masalah yang ingin disampaikan Djenar. Cinta kadang memang tidak sesederhana pacaran lalu menikah. Ada kalanya rasa mampir ke tempat lain, singgah sejenak, walau tidak melupakan cinta yang semula.
Yang terpenting, Djenar memaksa orang menerima konsep cinta absurdnya. Penting karena Djenar telah membebaskan cinta untuk lebih mejadi cinta. Jika cinta itu dikekang, apa gunanya? Dan yang lebh penting, tema perempuan yang menonjol adalah sengatan listrik untuk para pria alfa. Memahami cinta yang rumit, lalu ikut memahami perasaan perempuan adalah renungan terbaik untuk menghargai perempuan yang terkadang menjadi “hak milik” ketika mejalin cinta. Ya, pernikahanlah utamanya.
Selain memberikan kisah pendek tentang cinta yang umumnya pendek, cerita Djenar tetap membumi dan tidak terasa ambisius. Memang ada napas yang cerdas di setiap kalimatnya, namun bingkai dan kacanya tetaplah menghibur. Buku bagus untuk orang yang berpikiran pendek, apalagi soal cinta!
Judul: Cerita Pendek tentang Cerita Cinta Pendek | Penulis: Djenar Maesa Ayu | Penerbit: Gramedia Pustaka Utama | Tahun terbit: 2006, cetakan ketiga | Desain Sampul: Muhamad Roniyadi
NB: Selain bercerita lewat kata, Djenar juga menyertakan ilustrasi absurdnya untuk menemani tulisannya. Berikut beberapa cuplikan gambarnya:
semua gambar koleksi pribadi.
Comments
Post a Comment